Apakah Semut Jepang itu Serangga ?
Kini muncul serangga kecil sebagai obat alternatif,
yang baru-baru ini ngeTRENNNN banget di masyarakat tertentu. Serangga ini
dinamakan Semut Jepang, yaaa semut jepang.
Apakah semut jepang itu serangga ?
mari kita baca tentang serangga ..
Walaupun ukuran badan serangga relatif kecil
dibandingkan dengan vertebrata, kuantitasnya yang demikian besar menyebabkan
serangga sangat berperan dalam biodiversity(keanekaragaman bentuk hidup)
dan dalam siklus energi dalam suatu habitat. Ukuran tubuh serangga bervariasi
dari mikroskopis (seperti Thysanoptera, berbagai macam kutu dll.) sampai yang
besar seperti walang kayu, kupu-kupu gajah dsb. Dalam suatu habitat di hutan
hujan tropika diperkirakan, dengan hanya memperhitungkan serangga sosial
(jenis-jenis semut, lebah dan rayap), peranannya dalam siklus energi adalah 4
kali peranan jenis-jenis vertebrata.
Kurang lebih 1 juta spesies serangga telah
dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal ini merupakan petunjuk
bahwa serangga merupakan mahluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan,
masih ada sekitar 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi. Peranan
serangga sangat besar dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam
rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk hidup lain. Serangga
memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang
ekstrem, seperti di padang pasir dan Antarktika.
Satu-satunya ekosistem di mana serangga tidak lazim
ditemukan adalah di samudera. Serangga juga memiliki keanekaragaman luar biasa
dalam ukuran, bentuk dan perilaku. Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga di
bumi ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar (eksoskeleton) yang
dimilikinya, yaitu kulitnya yang juga merangkap sebagai rangka penunjang
tubuhnya, dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang sebagian
besar jenis serangga.
Ukuran badannya yang relatif kecil menyebabkan
kebutuhan makannya juga relatif sedikit dan lebih mudah memperoleh perlindungan
terhadap serangan musuhnya. Serangga juga memiliki kemampuan bereproduksi lebih
besar dalam waktu singkat, dan keragaman genetik yang lebih besar. Dengan
kemampuannya untuk beradaptasi, menyebabkan banyak jenis serangga merupakan
hama tanaman budidaya, yang mampu dengan cepat mengembangkan sifat resistensi
terhadap insektisida.
Beberapa jenis serangga juga berguna bagi kehidupan
manusia seperti lebah madu, ulat sutera, kutu lak, serangga penyerbuk, musuh
alami hama atau serangga perusak tanaman, pemakan detritus dan sampah, dan
bahkan sebagai makanan bagi mahluk lain, termasuk manusia. Tetapi sehari-hari
kita mengenal serangga dari aspek merugikan kehidupan manusia karena banyak di
antaranya menjadi hama perusak dan pemakan tanaman pertanian dan menjadi
pembawa (vektor) bagi berbagai penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Walaupun demikian sebenarnya serangga perusak hanya kurang dari 1 persen dari
semua jenis serangga. Dengan mengenal serangga terutama biologi dan perilakunya
maka diharapkan akan efisien manusia mengendalikan kehidupan serangga yang
merugikan ini.
Keanekaragaman yang tinggi dalam sifat-sifat
morfologi, fisiologi dan perilaku adaptasi dalam lingkungannya, dan demilkian
banyaknya jenis serangga yang terdapat di muka bumi, menyebabkan banyak
kajian ilmu pengetahuan, baik yang murni maupun terapan, menggunakan serangga
sebagai model. Kajian dinamika populasi misalnya, bertumpu pada perkembangan
populasi serangga. Demikian pula, pola, kajian ekologi, ekosistem dan habitat
mengambil serangga sebagai model untuk mengembangkannya ke spesies-spesies lain
dan dalam skala yang lebih besar. Semut Jepang sebagian dari serangga, yaitu
serangga yang di percaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit
Comments
Post a Comment